Today Monday, 9th September 2024
GOFIT Indonesia

Build Healthier Indonesia

Post Widget 1

Heath Tips

  • In enim justo, rhoncus ut, imperdiet a
  • Fringilla vel, aliquet nec, vulputateDonec pede justo,  eget, arcu. In enim justo, rhoncus ut, imperdiet a, venenatis vitae, justo.Nullam dictum felis eu pede mollis pretium.

Post Widget 2

Cedera Hamstring

Cedera Hamstring

Cedera hamstring (cedera otot belakang paha), sering terjadi pada atlet yang sering berlari, seperti pelari, sepak bola, dan bola basket Mengutip laman Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), cedera hamstring adalah kondisi di mana ada ketegangan atau robekan pada otot hamstring.Meskipun cedera hamstring tidak menyebabkan kematian, namun karena penyembuhannya membutuhkan waktu yang cukup lama, akan mengakibatkan kerugian yang besar bagi para atlet, terlebih risiko berulangnya kejadian pada atlet yang pernah mengalaminya jika pemulihan tidak sampai tuntas. 

Bagian belakang paha dibentuk oleh 3 macam otot yang secara keseluruhan dikenal sebagai otot hamstring, yaitu otot semitendinosus, otot semimembranosus dan otor bisep femoris.Otot-otot ini bermula dari bagian bawah panggul di sebuah tempat bernama tuberositas iskia, kemudian menyebrangi sendi lutut dan berakhir di bagian bawah lutut.Otot-otot ini bekerja secara berlawanan dengan otot-otot paha depan untuk meluruskan dan menekuk bagian lutut, sehingga mampu menimbulkan suatu pergerakan kaki. Otot yang paling sering mengalami cedera adalah otot hamstring.

Penyebab cedera hamstring terjadi ketika otot-otot hamstring mengalami peregangan atau kontraksi berlebihan, secara tiba-tiba. Hal ini dapat memicu timbulnya robekan, baik robekan menyeluruh dari komponen-komponen otot pembentuk hamstring atau hanya sebagian dari komponen serat-seratnya saja.

Cedera hamstring dapat terjadi pada 4 tempat yaitu pada asal (pangkal) otot, daerah persimpangan otot musculotendinous, pada bagian perut otot atau pada bagian ujung otot.Dan yang paling sering mengalami cedera adalah bagian persimpangan otot musculotendinous akibat peregangan maksimum selama kontraksi. 

Bentuk cedera hamstring atau cedera otot belakang paha dapat berupa regangan. Regangan terjadi akibat peregangan maksimum pada persimpangan otot musculotendinous dan beberapa robekan serat otot atau tendon.Cedera tingkat 2 (sobekan parsial) mengacu pada robekan otot yang lebih besar, namun otot musculotendinous masih dapat berfungsi meskipun tidak maksimal.Cedera tingkat lanjut (derajat 3 atau complete tear) apabila terjadi robekan lengkap dari otot musculotendinous sehingga fungsinya terganggu.

FAKTOR RISIKO CEDERA HAMSTRING

Beberapa hal yang merupakan faktor risiko cedera hamstring:

  1. Kelelahan Otot. Kelelahan akan mengurangi kemampuan otot untuk menyerap energi, sehingga suplai nutrisi berkurang dan menjadikan struktur otot tersebut rentan terhadap cedera.
  2. Pemanasan yang tidak tepat. Pemanasan penting dilakukan pada saat akan memulai aktifitas sehingga otot memeiliki kelenturan yang baik.
  3. Proses pendinginan/relaksasi yang tidak baik. Setelah kita melakukan aktivitas yang berat dalam jangka waktu lama (terutama pada atlet), tubuh harus diistirahatkan untuk memberi waktu pada otot tersebut memperbaiki kondisinya.Otot yang mengalami kelelahan akan lemah, dan kurang mampu untuk mengatasi stres latihan dan lebih mungkin terluka.
  4. Ketidakseimbangan otot. Ketidakseimbangan terjadi apabila terdapat 2 kelompok otot yang bekerja secara berlawanan namun  memiliki kekuatan yang berbeda. Otot-otot paha depan di depan paha biasanya lebih kuat dibanding otot-otot hamstring. Mekanisme kerja ke 2 nya berlawanan, sehingga seringnya selama aktifitas berlari dengan kecepatan tinggi, hamstring menjadi lebih cepat lelah daripada otot bagian depan paha dan rentan mengalami cedera demi mengimbangi kemampuan kerja otot paha depan.
  5. Aktivitas fisik. Pilihan aktivitas fisik yang lebih mengutamakan pergerakan kaki untuk berlari seperti pada pelari cepat, pesebak bola, pemain basket, penari, atlet remaja yang masih tumbuh dan atlet berusia tua
  6. Usia muda atau remaja. Pada usia remaja, sering terjadi lonjakan pertumbuhan yang menyebabkan tulang tumbuh lebih cepat daripada otot. Tulang yang tumbuh akan menarik otot dan membuat ketegangannya meningkat. Peregangan yang tiba-tiba dan berlebihan pada saat beraktivitas dapat menyebabkan robekan dari otot-otot tersebut.

GEJALA DAN TANDA CEDERA HAMSTRING, Cedera hamstring atau cedera otot belakang paha sering terjadi tiba-tiba saat sedang melakukan aktivitas.

Timbul nyeri tajam dan mendadak di bagian belakang paha, yang menyebabkan aktivitas terhenti atau penderita terjatuh.Pembengkakan akan timbul beberapa jam setelah cedera, memar atau perubahan warna dari bagian belakang paha akan terjadi selama beberapa hari pertama disertai kelemahan dari otot hamstring yang dapat menetap hingga beberapa minggu. 

Jenis cedera hamstring

  1. Grade 1

Cedera hamstring grade satu biasanya terjadi jika ada tarikan atau robekan otot ringan.tidak banyak mengganggu aktivitas fungsional sehari-hari seperti berjalan, duduk, berdiri, jongkok namun jika sport aktivity seperti joging berlari akan sangat terasa rasa tidak nyaman, estimasi pemulihan cedera 7-10 hari 

Grade 2

Cedera hamstring dengan robekan otot parsial dikategorikan ke dalam grade dua. Di grade 2 ini terjadi robekan hampir 50% tidak seperti grade 1 di grade 2 ini akan sangat mengganggu tidak hanya di sport activity namun juga di aktifitas sehari-hari seperti rukuk, jongkok, berjalan di beberapa case menyebabkan jalan seperti pincang. Estimasi pemulihan 2-3 minggu.

Grade 3

Cedera hamstring digolongkan ke dalam grade tiga apabila terjadi robekan otot lengkap. Bahkan hingga sampai tindakan surgery di grade ini sebelum di lakukan pemulihan dengan fisioterapi

GOFIT Indonesia

Related Posts

Read also x